Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilpres 2019 Dianggap Peluang Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

image-gnews
Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.  Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2019. Angka itu turun dibandingkan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen pada 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2019. Angka itu turun dibandingkan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen pada 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan tahun politik yang ditandai dengan Pilpres 2019 bisa menjadi angin segar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Didorong Pilpres, BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 5,2 Persen

“Kalau baseline pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sekarang 5 persen, jika ditambah kegiatan politik (kontribusinya) 0,2 persen tahun ini kita bisa dapat (pertumbuhan ekonominya) 5,2 persen,” ujar Ryan dalam Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Moneter di Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2019.

Ryan menuturkan di tahun politik ini, praktis turut memicu berbagai lembaga khususnya partai-partai politik ikut bergerak lebih aktif dan memberikan sumbangan dalam bidang ekonomi.

“Jadi pemilu ini bisa menjadi stimulus tambahan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Ryan menuturkan peran pemilu dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi sudah terbukti pada 2009 dan 2014 silam. Pada saat itu momentum pemilu menyumbang sekitar 0,2-0,3 persen pertumbuhan ekonomi. Lewat maraknya aktivitas belanja kampanye yang dikeluarkan.

Namun Ryan mengingatkan agar untuk mengejar pertumbuhan ekonomi ini pemerintah juga memperhatikan sejumlah hal.

Misalnya pemerintah perlu menggenjot pertumbuhan sektor domestik mengingat populasi penduduk saat ini sudah 267 juta jiwa. Populasi besar penduduk Indonesia itu sangat potensial digarap pasar domestic produsen .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ryan pun mengungkap karena Indonesia saat ini sedang mengalami akselerasi atau pertumbuhan ekonomi, maka kebijakan moneter yang dikeluarkan harus akomodatif.

Bank Indonesia selaku bank sentral sendiri dinilainya sudah dalam jalur yang benar  dengan tidak menaikkan suku bunga acuan. “Tapi di sisi fiskal, untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi itu juga harus ekspansif, maksudnya pemerintah harus segera memaparkan rencana belanjanya agar tidak kehilangan momentum,” ujarnya.

Menurutnya, ada atau tidaknya pemilu, pemerintah tetap harus  menggenjot anggaran belanjanya karena bagaimanapun APBN merupakan stimulus utama kegiatan ekonomi.

“Jangan lupa, belanja pemerintah digenjot, konsumsi rumah tangga didorong, dan di luar itu kita juga punya lembaga pemerintah non-rumah tangga (LPNRT), yang juga punya peran besar mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Ryan menuturkan selain memanfaatkan stimulus dari kegiatan politik, pemerintah juga wajib menjaga sektor yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi. Misalnya menjaga konsumsi rumah tangga tidak sampai jatuh, atau daya beli masyarakat ikut dijaga. Caranya dengan penyaluran bantuan seperti untuk  program keluarga harapan (PKH) juga harus ditingkatkan.

“Dugaan saya kalau itu semua dijaga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 persen karena kita punya modal untuk meningkatkan itu,” ujarnya.  

Ryan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 itu baru bisa terlihat setidaknya mulai kuartal II 2019, karena di kuartal I tahun ini prosentase belanja masih terbatas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

11 jam lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

21 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.


Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

1 hari lalu

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani. kemenkeu.go.id
Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar


Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam World Economic Forum (WEF) Special Meeting di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi pada Ahad, 28 April 2024. Dok. Humas Kemenko Perekonomian.
Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.